Istilah shadow function dalam MBTI merujuk pada sisi gelap atau bagian dari kepribadian kita yang jarang kita sadari, jarang kita gunakan secara sadar, atau bahkan kita tolak dalam diri sendiri.
MBTI dan Fungsi Kognitif
Setiap tipe MBTI memiliki 8 fungsi kognitif yang tersusun secara hierarki.
Biasanya yang paling kita kenal adalah empat fungsi utama (dominant, auxiliary, tertiary, inferior) yang kita pakai dalam keadaan normal.
Namun di balik itu, ada empat fungsi bayangan (shadow functions) yang merupakan pasangan dari fungsi utama kita, tetapi dalam mode yang berlawanan (attitude-nya di balik: introvert ↔ extrovert).
Contoh sederhananya:
Misalnya kamu adalah INFJ.
Fungsi utamanya adalah:
- Dominant: Ni (Introverted Intuition)
- Auxiliary: Fe (Extraverted Feeling)
- Tertiary: Ti (Introverted Thinking)
- Inferior: Se (Extraverted Sensing)
Lalu fungsi bayangannya (shadow) adalah:
5. Opposing: Ne (Extraverted Intuition)
6. Critical Parent: Fi (Introverted Feeling)
7. Trickster: Te (Extraverted Thinking)
8. Demon: Si (Introverted Sensing)
Contoh Bagaimana INFJ saat tertekan :
- Mudah merasa kewalahan karena terlalu banyak kemungkinan (Ne bayangan)
- Tiba-tiba lebih egois atau defensif soal nilai pribadi (Fi bayangan)
- Bisa jadi sarkastik, sinis, atau menyalahkan sistem/aturan (Te bayangan)
- Bisa terjebak dalam memori buruk atau masa lalu yang menyakitkan (Si bayangan)
Karakteristik Shadow Functions
- Biasanya jarang muncul dalam keadaan normal.
- Muncul saat kita berada di bawah tekanan, stres berat, atau konflik emosional.
- Bisa muncul dalam bentuk perilaku yang membuat kita sendiri kaget atau merasa “itu bukan aku banget.”
- Shadow function bukan berarti buruk; kalau dipahami dan diintegrasikan, bisa memperluas cara kita berpikir dan lebih fleksibel menghadapi situasi.
Kenapa penting dipahami?
Karena memahami shadow function membantu kita:
- Menyadari pola reaksi yang muncul saat stres.
- Belajar mengenali sisi yang biasanya kita tolak.
- Membantu integrasi diri supaya lebih seimbang.
